Hi sahabatku, tdk kerasa yah kita sudah menginjak
umur 21 tahun.
Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Sungguh lama
waktu yang terlewati di tengah-tengah kita, bagaimana rupamu? Bagaimana
kabarmu? Bagaimana keluargamu? Bagaimana orang tuamu? Banyak sekali pertanyaan
yang ingin kutanyakan padamu.
Mungkin artikel ini saya tuliskan hanya sebagai
tanda betapa besar rindu diriku kepada kalian semua, andai aku masih bisa
berjumpa lagi denganmu! Sungguh betapa senangnya hatiku. Namun apa boleh buat
karena waktu dan jarak yang tidak memungkinkan.
Melalui artikel ini aku ingin mengenang
kisah-kisah kita yang pernah kita lalui. Kamu mungkin sudah tidak terlalu
ingat, tapi bagiku moment itulah yang paling kuingat. Sungguh perasaan ingin
senyum sendiri dalam kamarku ketika aku menuliskan artikel ini.
Moment Kita Selalu Berisi Candaan, Gelak Tawa,
Bahkan Tangisan. Sebuah Moment yang Sangat Menyenangkan Bila Dipikirkan
Tempat yang tidak begitu indah menurut orang
lain, tapi bagiku itu merupakan tempat sejarah yang pernah kukunjungi.
Bukan karena viewnya yang indah melainkan karena
moment kebersamaan kalian yang terlalu indah untuk dilupakan. Aku bahkan masih
teringat bagaimana kita tertawa bersama-sama karena sesuatu hal yang tidak
lucu-lucu amat.
Bahkan aku masih teringat ketika kamu bertindak
konyol dan memalukan didepan umum, yang sempat membuat diriku merasa malu. Tapi
aku tahu kau melakukannya karena hanya ingin membuat sahabatmu tersenyum.
Bukan Tempat yang Pernah Kita Kunjungi yang
Indah, Melainkan Kebersamaan Bersama Kalian Yang Paling Kuingat
Yang paling aku ingat adalah moment-moment saat
kita di perjalanan. Sungguh moment yang penuh dengan canda tawa.
Seakan-akan pada saat itu semua masalah dan beban
yang ada pada diriku hilang seketika karena pola tingkah konyolmu yang begitu
menggelikan.
Moment Paling Mengasyikkan adalah Ketika Kamu
Mentraktir Diriku
Memang sepele, dan persahabatan juga tidak dapat
diukur dengan uang. Tapi itulah sahabat yang berbagi kesenangan dengan yang
lainnya. aku tak akan pernah lupa apa saja yang pernah kamu belikan untukku.
Pada Saat Itu Diriku Ulang Tahun, dan Kau Bangun
Pagi-Pagi Hanya Untuk Mengirimku Sebuah Pesan Ucapan Selamat Ulang Tahun.
Tidak perlu dengan sebuah kado, cukup
dengan memberikan waktu kepadaku untuk bersama itu pun sudah cukup membuatku
senang.
Kita Saling Berbagi Masalah, dan Mencoba Untuk
Menyelesaikannya Bersama-sama, tapi Apa Daya Tidak Banyak Yang Bisa Kulakuka.
Kau menangis pada saat itu, aku sebenarnya
bingung harus berbuat apa, mungkin selama ini yang aku lakukan tidak cukup
membantumu karena yang bisa kulakukan hanyalah berkata “sabar” dan menepuk
pundakmu. Hanya doa yang bisa kupanjatkan agar masalahmu segera selesai.
Tak Disangka Moment Suka-Duka Terlewati Begitu
Cepatnya Hingga Akhirnya Tiba Waktunya Dimana Waktu Perjumpaan Kita Dibatasi
Oleh Ruang dan Waktu
Aku sadar bahwa waktu ini akan tiba, entah cepat
atau lambat pasti tiba. keputusan yang engkau atau aku buat mungkin akan
membawa kita menuju sebuah perpisahan.
Semoga perpisahan ini tidak menjadikan putusnya
komunikasi diantara kita, yah walaupun memang akhir-akhir ini kau jarang untuk
menghubungiku. Tapi bagiku itu tak mengapa asalkan kau bahagia disana.
Pesanku hanyalah carilah sahabat penggantiku yang
cukup bisa dipercaya dan diandalkan, silahkan kau berbagi suka-duka bersama
dia. Tapi 1 pintaku untuk agar kau tidak melupakan diriku.
Membayangkan Kapan Kita Bisa Bertemu Kembali,
ahhh Sudahlah Yang Penting Kau Bahagia Disana
Aku tahu kamu sibuk dengan urusanmu sekarang,
yasudahlah mungkin itu semua hanya sebuah angan-anganku saja. Akupun tak
terlalu banyak berharap, yang penting kau bahagia disana dan menemukan jalanmu
yang terbaik. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar